Pelatihan Mengurus DOI Jurnal

Pada hari Rabu, 13 Desember 2017, dua staf pengajar Jurusan Hubungan Internasionl Universitas Jenderal Soedirman, Ayusia Sabhita Kusuma, M.Soc. Sc. dan Arief Bakhtiar D., MA., mengikuti pelatihan pengisian DOI jurnal di Gedung Rektorat lantai 3. Pelatihan pengisian DOI tersebut dibimbing oleh Pak Romanis Edy Prabowo. Pelatihan berlangsung mulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. Pelatihan diikuti oleh seluruh pengurus atau pengelola jurnal baik di tingkat prodi, jurusan, maupun fakultas di Universitas Jenderal Soedirman.

Dua staf pengajar Ayusia Sabhita Kusuma, M.Soc.Sc. Dan Arief Bakhtiar D., MA. Merupakan pengelola jurnal Jurusan HI yang bernama Jurnal INSIGNIA. Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan mampu mengangkat kualitas dan kuantitas Jurnal INSIGNIA ke arah yang lebih baik.

HI hebat!

“Outdoor Class” Jurusan HI: Belajar Perdagangan Internasional dari Keramik Terra Berkarya di Purbalingga

Pada tanggal 11 Desember 2017 yang jatuh pada hari Selasa lalu, kelas mata kuliah Ekonomi Politik Internasional dan Politik Perdagangan Internasional Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan kegiatan yang cukup tak biasa. Apabila perkuliahan selama ini diadakan di kelas, kali ini materi diisi dengan kegiatan outdoor class. Sebanyak kurang lebih 90 mahasiswa mengunjungi workshop kerajinan Keramik Terra Berkarya dengan didampingi tiga orang dosen pengampu mata kuliah yang terlibat. Workshop ini sendiri bertempat di Gembong, Bojongsari, Purbalingga.

Meskipun jadwal keberangkatan mengalami sedikit kemunduran diakibatkan hujan deras yang mengguyur kota Purwokerto sedari pagi, namun perjalanan menuju tempat kunjungan berjalan dengan lancar. Begitu tiba mahasiswa disambut dengan deretan display yang memamerkan produk-produk keramik dari Keramik Terra Berkarya seperti satu set poci teh beserta cangkir, vas, kotak perhiasan, kursi, kendi, maupun pajangan dalam berbagai bentuk dan warna.

Selanjutnya mahasiswa diajak untuk mendengarkan materi dari pemilik usaha ini yakni Ibu Yanti yang lebih sering disapa dengan sebutan “Mbak Yanti”. Selama sekitar dua hingga tiga jam, Bu Yanti memaparkan berbagai pengalaman pribadinya selama mengurus dan mengembangkan usaha kerajinan keramiknya hingga dapat menembus pasar internasional, juga berdiskusi dengan mahasiswa mengenai produk-produk dan bisnisnya, termasuk bisnis-bisnis yang telah dirintis oleh beberapa mahasiswa peserta kunjungan ini.

Keramik Terra Berkarya sendiri merupakan usaha yang telah sebelumnya ditekuni oleh ayah dari Ibu Yanti, yang kemudian diteruskan oleh beliau sepeninggalan sang ayah. Bu Yanti yang telah terlibat dalam usaha kerajinan ini semenjak masih berada di sekolah mengembangkan usahanya hingga makin maju, inovatif, dan terdiferensiasi tanpa mengorbankan kualitas. Dengan terus memperluas koneksi dengan tokoh-tokoh perdagangan di Indonesia, maupun atase-atase luar negeri, Bu Yanti mampu memperluas pasarnya di luar negeri. Pelatihan-pelatihan seperti di Vietnam maupun Tiongkok dijalani untuk meningkatkan kualitas dan membawa teknologi yang meningkatkan efesiensi dan kualitas pengerjaan kerajinan teknik. Usaha-usaha tak kenal lelah Bu Yanti untuk menggerakan dan memajukan kerajinan keramiknya membawa keramik Terra berKarya berhasil menjalin kerjasama dengan perusahaan keramik kelas dunia Pier1 dan memantapkan kerjasamanya sebagai supplier poci untuk berbagai perusahaan teh termasuk Teh Poci, Teh Sosro, Tong Jie, 2Tang, Teh Slawi, dan sebagainya. Penghargaan dari Presiden Soeharto pun berhasil di raih, memantapkan langkah Bu Yanti dalam bisnis keramik nasional dengan menjaminkan bantuan dari pemerintah daerah maupun nasional.

Dalam kesempatan kunjungan ini, bukan hanya Bu Yanti yang berbagi pengalamannya, namun juga beberapa rekan mahasiswa yang telah merintis karir enterpreneurnya sedari dini. Kunjungan ini kemudian sekaligus menjadi ajang berbagi tips dan trik dari Bu Yanti, serta nasihat-nasihatnya, termasuk untuk menjadi pintu rejeki bagi orang lain. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan acara makan siang bersama dan diakhiri dengan acara menghias keramik celengan ayam dengan lukisan cat warna. Keramik ini nantinya dapat dibawa pulang oleh mahasiswa sebagai souvenir dan pengingat kegiatan mereka di workshop Keramik Terra Berkarya tersebut.

Sepanjang kegiatan, mahasiswa terlihat tekun mendengarkan pemaparan Bu Yanti, dan semangat terlibat dalam sesi-sesi diskusi. Apalagi ditutup dengan hiasan manis berupa keramik ayam dengan hiasan buatan sendiri. Outdoor class semacam ini memang penting bagi mahasiswa yang selama ini hanya melaksanakan kegiatan di dalam kelas. Selain sebagai perubahan suasana, mahasiswa juga diajak untuk mengenal secara langsung praktik-praktik yang terjadi di dunia nyata, bukan hanya teori yang dipelajari di kelas.

HI hebat!

HI UNSOED Menghadiri RAKER AIHII

Pada tanggal 7-8 Desember 2017, Dr. Agus Haryanto, salah satu staf di Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal Soedirman menghadiri Rapat Kerja Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII). AIHII adalah asosiasi yang mewadahi perkumpulan dosen Hubungan Internasional di Indonesia.

Dalam rapat tersebut juga ditetapkan kepengurusan AIHII tahun 2017-2020 dengan Ketua Dr. Yusran dari Universitas Budi Luhur. Sedangkan Dr. Agus Haryanto ditetapkan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen).

RAKER AIHII tahun 2017 ini dilangsungkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan menetapkan beberapa program yang diusung seperti penguatan eksistensi Jurnal Hubungan Internasional yang dimiliki asosiasi, pelatihan dan pendampingan akreditasi dengan sistem SAPTO, penguatan kerja sama dalam negeri dan internasional, dan beberapa program lain.

Selamat kepada AIHII yang telah melangsungkan RAKER!! HI hebat!

Simulasi Final Sidang WTO

Pada hari Selasa, 5 Desember 2017, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan simulasi final sidang World Trade Organization (WTO) di Ruang Sidang FISIP UNSOED. Simulasi sidang ini merupakan sidang yang keempat sekaligus yang terakhir, setelah sebelumnya mengadakan upacara pembukaan, pertemuan informal, serta pelatihan table manner di Hotel Santika, Purwokerto. Sidang ini diikuti oleh seluruh mahasiswa HI angkatan 2016 dengan dibantu asisten praktikum dari HI angkatan 2015.

Sidang ini dibuka oleh Dekan FISIP Dr. Jarot Santoso, M.Si, dan dilanjutkan dengan foto bersama. Sidang kemudian dimulai untuk merumuskan mencari kesepakatan di antara negara maju, negara industri baru, dan negara berkembang. Dalam mengikuti acara ini, para mahasiswa telah mengikuti beberapa kali pertemuan kecil dan dalam sidang melakukan lobi-lobi dengan negara-negara lain.

Di akhir sidang, para asisten praktikum menunjukkan delegasi terbaik. Dari nominasi yang ada (yaitu Venezuela, Thailand, Kazakhstan, Prancis, Swiss, Jepang, Brazil, Kamerun, dan Tiongkok), delegasi terbaik yang terpilih adalah Kamerun, disusul oleh Tiongkok dan Jepang.

Dalam pesan-kesan yang diberikan, Syaiful Azhar menyampaikan bahwa semoga di sidang tahun berikutnya penyampaian delegasimenjadi lebih jelas, dengan data yang lebih akurat dan detail. Sementara Nafarani mengucapkan terima kasih untuk acara table manner, dan agar ke depan mempersiapkan sidang lebih matang supaya mekanisme dalam sidang tidak salah-salah. Naada Aulia secara khusus meminta maaf dan sekaligus berterima kasih untuk asisten praktikum. Untuk asisten praktikum sendiri, ucapan kesan-pesan diwakili oleh Nadya yang menyatakan tersanjung terpilih menjadi asprak dan menyampaikan bahwa dengan tugas-tugas yang telah diberikan, asprak tidak bermaksud melakukan sesuatu yang buruk. Sementara Reza Syabani mengucapkan terima kasih kepada dosen, teman asprak, dan teman-teman WTO.

Dari pihak dosen, Ibu Sri Wijayanti menyampaikan, “Kami berharap semester depan dapat kami perbaiki. Kami ingin kalian dapat mengaplikasikan teori negosiasi dan diplomasi serta mengembangkan ketrampilan kalian, untuk membujuk, mempengaruhi, dan meyakinkan pihak lain. Menjadi sesuatu yang baik. Sekarang ada perkembangan, mic-nya sudah bisa banyak, tidak gantian lagi. Kami berjuang untuk dapat tempat yang nyaman dan fasilitas yang layak ke fakultas.

HI hebat!

“Table Manner Course” di Hotel Santika

Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan Table Manner Course di Hotel Santika Purwokerto pada hari Selasa, 28 November 2017. Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan praktikum Simulasi Sidang WTO (World Trade Organization) yang berlangsung tiap hari Selasa pada bulan November ini. Sebelumnya, simulasi sidang telah melakukan upacara pembukaan dan pertemuan informal untuk membahas isu agrikultur dalam perdagangan internasional. Acara table manner kali ini merupakan ajang diplomasi negara-negara anggota WTO untuk melakukan lobi-lobi politik mengenai kepentingan besar mereka dalam isu agrikultur.

Table Manner Course ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa HI angkatan 2016, serta asisten praktikum dari angkatan 2015. menampilkan beberapa performa dari perwakilan tiga kelompok negara, yaitu kelompok negara maju, kelompok negara industri baru, dan kelompok negara berkembang. Lagu dan pesta dansa menjadi performa unggulan masing-masing kelompok.

Sebelum memulai acara inti table manner, acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Jarot Santoso, M.Si. Pak Jarot menyampaikan apresiasi mengenai acara ini dan turut mengikuti sampai acara table manner selesai.

Pihak Hotel Santika menyampaikan hal-hal yang terkait table manner, baik sebelum, saat, maupun setelah selesai table manner. Sebelum memulai tata krama di meja acara, pihak panitia menyampaikan beberapa hal: (1) ketika diundang, kita harus melakukan konfirmasi bisa atau tidak dengan segera; (2) pakaian, sesuaikan dengan acara; (3) waktu, jangan sampai datang terlambat; (4) jangan duduk sebelum dipersilakan dan pahami ladies first; serta (5) telepon genggam di-silent taruh tas, tas ditaruh di sebelah kiri, dan jaket disandarkan di kursi.

Semoga acara ini bermanfaat bagi para mahasiswa di masa depan.

HI hebat!

Kuliah Umum Kementrian Luar Negeri: Hubungan Bilateral Indonesia-Afrika dan Diplomasi Publik

Pada tanggal 24 November 2017, Kuliah Umum bertajuk “Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-Afrika dan Peran Pemuda Dalam Diplomasi Publik” digelar di Aula FISIP Universitas Jenderal Soedirman. Acara ini terlaksana berkat kerjasama antara Kementrian Luar Negeri sebagai penyelenggara utama yang bekerja sama dengan FISIP Unsoed, dan terselenggara sejak pukul 07.30 hingga pukul 11.30. Dengan moderator Maiza H. Ash Shafikh, kuliah umum bertajuk talkshow ini menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu dua orang berasal dari Kemenlu; Bapak Arif Suyoko, Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri dan Bapak Fery Iswandy, Kepala Sub Direktorat III Direktorat Afrika di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, serta seorang narasumber yang merupakan dosen jurusan Hubungan Internasional FISIP Unsoed yaitu Ibu Ayusia Sabitha Kusuma. Acara ini dibuka langsung oleh Dr Jarot Santoso selaku Dekan FISIP Unsoed, dan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan kepada pihak Kemenlu dari FISIP Unsoed.

Kuliah umum sendiri dimulai dengan pemaparan ketiga narasumber mengenai materinya masing-masing. Dimulai dengan Bapak Arif Suyoko yang memaparkan mengenai diplomasi publik dan pentingnya membangun citra Indonesia untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Disini, pemuda memiliki banyak peranan melalui berbagai program pertukaran pelajar maupun pertukaran seni dan budaya serta program-program semacam Friends of Indonesia. Pemaparan materi dilanjutkan oleh bapak Feri Iswandy yang menyampaikan mengenai dinamika hubungan bilateral Indonesia dan Afrika yang masih sangat kurang meskipun potensi yang dimiliki Afrika dari sisi ekonomi sangatlah besar. Ibu Ayusia melanjutkan dengan menerangkan mengenai Bandung Spirits yang menjadi akar dari ikatan yang dimiliki oleh Indonesia dan Afrika semenjak era Perang Dingin.

Dari Kuliah Umum yang diadakan, kita dapat melihat bahwa Afrika merupakan daerah yang memiliki potensi tinggi namun citra yang relatif buruk dengan isu mengenai konflik, organisasi kejahatan, penyakit, dan berbagai citra buruk lainnya. Dapat dikatakan bahwa Afrika tidak memiliki diplomasi publik yang baik. Disini pemuda dapat berperan melalui pertukarann pelajar maupun pertukaran seni dan budaya untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat Indonesia seperti apa Afrika sesungguhnya, yang ternyata juga memiliki potensi yang kaya, sehingga citra Afrika dapat sedikit diperbaiki agar pemilik usaha di Indonesia tidak ragu untuk menanamkan modal di Afrika, sebelum kesempatan tersebut diambil oleh negara lain. Diharapkan, mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, sebagai pemuda, dapat turut andil dalam diplomasi publik yang melibatkan Afrika maupun negara-negara lain, melalui program-program yang telah dicanangkan oleh Kemenlu, maupun melalui cara-cara mereka sendiri sebagai generasi yang kreatif dan telah dibekali dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih.

HI hebat!

Diskusi Publik Masa Depan Catalonia

Pada tanggal 21 November 2017, hari Selasa, Soedirman Center of Global Studies (SCGS) yang merupakan Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional FISIP UNSOED bekerja sama dengan KOMAHI menggelar diskusi mengenai masa depan Catalonia yang menyatakan memisahkan diri dari Spanyol. Diskusi kali ini menghadirkan pembicara Renny Miryanti, M.Si dan Muhammad Yamin, M,Si dengan moderator Andika Dewantara.

Renny Miryanti memulai dengan identitas Catalan yang masih kuat melekat dan menggambarkan posisi Catalan bagi Spanyol. Dalam bidang ekonomi misalnya saja ekspor, Catalonia menyumbang ekspor mencapai 70.000 juta euro. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari ekspor wilayah lain seperti Madrid dan Valencia yang merupakan urutan kedua dan ketiga dalam sumbangsih ekspor. Secara kesejahteraan, Catalonia merupakan salah satu wilayah yang memiliki pendapatan tertinggi di Eropa.

Namun, untuk berpisah dari Spanyol bukanlah perkara yang mudah. Catalonia juga harus keluar dari EU, padahal Catalonia bisa menikmati kesejahteraan ekonomi karena berbagai kemudahan di EU. Sedangkan UE sendiri baru bersikap sehari setelah referendum dan tidak mendukung kemerdekaan Catalonia. Oleh karena itu, menurut Renny Miryanti, sulit kemungkinan Catalonia berpisah dari Spanyol.

Muhammad Yamin juga menyatakan hal senada. Bahkan menurutnya ada beberapa wilayah di Spanyol yang saat ini juga ingin memisahkan diri seperti Basque, Andalusia, Valencia, dan beberapa wilayah lain. Jika Catalonia mampu memisahkan diri, maka kemungkinan wilayah lain juga akan berusaha untuk memisahkan diri juga.

Muhammad Yamin juga memaparkan fakta terbaru dimana setelah referendum ada sekitar  19.000 perusahaan dari 50.000 perusahaan di Catalonia yang keluar. Perusahaan – perusahaan tersebut menganggap situasi yang tidak stabil akan mengganggu ekonomi.

Diskusi ini juga menghadirkan diskusi yang hangat dari mahasiswa maupun dosen yang hadir seperti pertanyaan – pertanyaan menggelitik mengenai bagaimana status Barcelona jika Catalonia berpisah dari Spanyol, kemungkinan kudeta, dan sejarah Jenderal Franco.

HI hebat!!!

Seminar Beasiswa S2 dan Wawancara Kerja

Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) Universitas Jenderal Soedirman mengadakan Seminar Beasiswa S2 dan Interview Kerja pada hari Kamis, 15 November 2017. Seminar ini bertempat di Aula FISIP Unsoed dan mengundang mahasiswa-mahasiswa baik dari FISIP maupun fakultas lain untuk bergabung dalam seminar yang mengangkat jargon “Graduate! What next?” ini. Dibuka oleh Wakil Dekan Bidang III Ahmad Sabiq, M.A dengan sambutan oleh pembimbing KOMAHI Soni Martin, M.A acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dimoderatori oleh Maiza H. Ashafikh, M.A. Sebagai pembicara, dihadirkan Rahmawati Wulansari, S.Psi M.Si, dosen Fakultas Kedokteran Unsoed sekaligus psikolog AA Diamond dan RS Bunda Arief untuk memberikan kiat-kiat mengenai wawancara kerja. Dihadirkan pula Catur Yuliani Respatiningsih sebagai perwakilan Erasmus Mundus dan Aan Andri Yano, S.Pt sebagai perwakilan LPDP untuk memberikan penjelasan mengenai beasiswa-beasiswa S2 baik di dalam maupun di luar negeri.

Melalui seminar ini, mahasiswa yang hadir diajak untuk mengenal teknik-teknik agar dapat diterima di dunia kerja, terutama teknik dalam menulis surat lamaran pekerjaan yang merupakan tahap awal dari rangkaian seleksi kerja dan teknik menghadapi tes wawancara yang umumnya merupakan tahapan terakhir yang menentukan diterima atau tidaknya seseorang. Tema ini diangkat karena kurangnya materi dan pelatihan mengenai tahap wawancara seleksi kerja dan banyaknya peserta seleksi yang gugur pada tahap ini. Diharapkan, dengan seminar ini, mahasiswa memiliki pengetahuan awal mengenai teknik wawancara kerja. Selanjutnya, dipaparkan mengenai beasiswa S2 bagi mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, Masing-masing pembicara dari pihak LPDP dan Erasmus membagi pengalaman selaku penerima beasiswa dan menerangkan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan beasiswa, yang masing-masing berbeda. Tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa yang hendak mendaftar dipaparkan dalam diskusi, termasuk tantangan yang harus dihadapi paska penerimaan beasiswa.

Dalam seminar ini, mahasiswa diajak untuk mengetahui berbagai persiapan yang harus dilakukan sebelum menghadapi seleksi kerja dan beasiswa. Diharapkan, mahasiswa yang belum lulus mampu melihat seminar ini sebagai kesempatan untuk mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum melamar pekerjaan ataupun mengajukan beasiswa, sehingga setelah lulus mahasiswa telah memiliki persiapan matang melebihi pesaing-pesaing lain. Dengan demikian, diharapkan peluang bagi mahasiswa UNSOED untuk lolos dalam seleksi kerja maupun beasiswa menjadi semakin meningkat.

Semoga di masa mendatang semakin banyak mahasiswa UNSOED yang lolos dalam beasiswa S2 ini.

HI hebat!

Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian LPPM

Dua perwakilan staf pengajar Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman, Soni Martin Anwar dan Arief Bakhtiar D. mengikuti “Sosialisasi Panduan Program Riset UNSOED” di Aula Gedung LPPM UNSOED pada hari Selasa, 15 November 2017.

Pertemuan dibuka oleh Kepala LPPM Prof. Suwarto yang menegaskan kembali bahwa LPPM mengejar luaran penelitian bagi para peneliti yang telah lolos dari program riset sebelumnya.Seperti yang dikatakan oleh Prof. Suwarto, dosen yang belum memenuhi janji luaran tidak boleh mendaftar riset lagi. Oleh karena itu, LPPM telah membuat sistem untuk melihat apakah janji-janji luaran telah dipenuhi oleh peneliti, dan peneliti diwajibkan mengunggah bukti luaran pada saat monev.

Skema penelitian yang dibahas terdiri dari lima skim: Riset Unggulan UNSOED (Pengembangan dan Terapan), International Research Collaboration, Riset Institusi, Riset Peningkatan Kompetensi, dan Riset Dosen Pemula. Dosen non-PNS boleh menjadi anggota atau membuat proposal untuk skema Riset Dosen Pemula dengan syarat telah membuat minimal NIDK. Untuk proposal riset baru, waktu untuk paling lambat upload adalah 30 November 2017, sementara penelitian multitahun menyusul setelah seminar hasil diselenggarakan.

Dalam sosialisasi kali ini, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh para pengusul proposal. Pertama, satu orang dosen hanya boleh mengusulkan sebanyak dua penelitian. Kedua, pengusul tidak mempunyai tunggakan luaran dari riset yang didanai oleh LPPM. Ketiga, pengusul tidak sedang tugas belajar.

Pada tahun ini, pembicara mengatakan bahwa penenutan program riset untuk Riset Institusi akan dipindah ke fakultas. LPPM akan menyurati para dekan, dan kemudian dekan membentuk atau menunjuk unit kerja tertentu untuk mengurus dan menyeleksi proposal yang masuk. Jatah Riset Institusi per fakultas ditentukan berdasarkan rasio jumlah dosen per fakultas. Mekanisme pengumpulan proposal akan diberitahukan kemudian.

Semoga Jurusan HI bisa terus memberikan kontribusi dengan penelitian dan pengabdian yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

HI hebat!

Upacara Pembukaan Praktikum Sidang WTO

Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan upacara pembukaan simulasi sidang WTO (World Trade Organization) pada hari Selasa, tanggal 14 November 2017 di Ruang Sidang Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Pertemuan ini merupakan bagian dari kuliah praktikum WTO di Jurusan HI untuk angkatan 2016. Upacara pembukaan ini diselenggarakan dalam rangkaian pertemuan menuju simulasi sidang praktikum WTO.

Dalam sidang simulasi WTO, staf pengajar yang mengampu praktikum ini adalah Renny Miryanti, S.IP., M.Si. Dan Sri Wijayanti, S.IP, M.Si., dibantu oleh Dr. Agus Haryanto dan Arief Bakhtiar D., M.A. Staf pengajar tersebut menjadi pembimbing praktikum yang dibagi menjadi tiga kelompok negara, yaitu kelompok negara maju, kelompok negara industri baru, kelompok negara berkembang. Arief Bakhtiar D., M.A. menjadi pembimbing kelompok negara maju, Renny Miryanti, M.Si menjadi pembimbing kelompok negara industri baru, sementara Dr. Agus Haryanto menjadi pembimbing kelompok negara berkembang.

Dalam menjalankan tugasnya, dosen pembimbing mendapatkan bantun dari asisten praktikum yang terdiri dari mahasiswa Jurusan HI angkatan 2015. Mahasiswa tersebut adalah Reza Syabani sebagai koordinator asisten praktikum; Noorfa Adrianie, Fitri Adziza, dan Bhilla Aliffitria sebagai asisten kelompok negara maju; Desiamy Annisa, Putri Rizky, dan Monika Paskah sebagai asisten kelompok negara industri baru; serta Nadya, Regina Della, dan Gita Talia sebagai asisten kelompok negara berkembang.

Setelah upacara pembukaan, pertemuan informal WTO akan diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 22 November 2017 di ruang yang sama, untuk kemudian dilanjutkan kepada acara table manner di Hotel Santika sekaligus lobi-lobi politik untuk menentukan posisi negara.

HI hebat!