Isu keamanan global kini tidak lagi didominasi oleh keadaan yang dapat terlihat oleh mata manusia, namun kini juga menjangkau sesuatu yang ada dalam dunia maya. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi hampir di semua bidang. Revolusi Industri 4.0 membuat sistem operasional dalam industri perbankan penerbangan, perdagangan, pariwisata, dll. tersebut berbasis digital. Hampir semua data dan sistem kerja di dalam industry-industri tersebut bergantung dengan internat. Hal ini menimbulkan sebuah ancaman siber yang mampu mencuri data atau bahkan merusak system yang telah dibangun di bidang-bidang tersebut. Peristiwa serangan Wannacry pada tahun2017 semakin menyadarkan dan membuktikan kerentanan keamanan siber di suatu negara.
Di sisi yang lain, negara giat untuk melaksanakan diplomasi dengan mengoptimalkan peralatan digital. Salah satunya dengan melakukan pemberian informasi publik yang memberikan informasi kepada khalayak tentang kebijakan dan kegiatan negara dimuat dalam portal-portal resmi negara. Selain itu, alat komunikasi yang menghubungkan semua perwakilan negara di luar negeri dengan negara asal menggunakan internet, sehingga kedua kegiatan tersebut rentan dengan kejahatan siber.
Persoalan kejahatan siber dan diplomasi dibahas oleh Ludiro Madu, S.IP, MA pada kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Ludiro Madu, S.IP, MA adalah dosen tamu yang berasal dari UPN Veteran Yogyakarta. Kuliah ini diselenggarakan pada tanggal 3 Oktober 2019 dan bertempat di Ruang Sidang FISIP. Kegiatan ini berjalan dengan baik yaitu ditandai dengan antusiasme mahasiswa yang banyak memberikan memberikan pertanyaan kritis dan komentar tentang topik yang dibahas pada hari itu kepada Ludiro Madu, S.IP, MA.
Mudah-mudahan acara ini bermanfaat! HI hebat!