Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan webinar bertajuk “Diplomasi Indonesia di Asia Timur” pada hari Selasa, 27 Oktober 2020, pukul 09.00-12.00 WIB. Webinar ini menghadirkan Dosen DIHI Universitas Gadjah Mada Siti Daulah Khoiriati, M.A., Ph.D, Dosen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Indra Kesuma Nasution, Ph.D, serta Dosen Jurusan HI Universitas Jenderal Soedirman Dr. Agus Haryanto. Moderator acara kali ini adalah Dosen Jurusan HI Universitas Jenderal Soedirman Ayusia Sabhita Kusuma, M.Soc.Sc dan MC dari mahasiswa, yaitu Atalia Eureka Taju.
Dalam sambutan pembuka, Wakil Dekan FISIP Luthfi Makhasin menyampaikan permintaan maaf Dekan FISIP dan mengharapkan agar program pengembangan akademik maupun jaringan epistemik di masing-masing prodi seperti webinar ini berjalan dengan lancar. Dr. Agus Haryanto membahas bahwa Cina bisa lebih memanfaatkan FTA dengan Indonesia daripada Jepang, yaitu 44% berbanding 14%. Sementara itu, Ibu Daulah menyatakan bahwa bantuan pembangunan Jepang pascareformasi dalam program ODA, yang selaras dengan program MDGs dan SDGs, mulai mengalami perubahan di era Jokowi karena masuknya beragam investasi dari Cina. Bapak Indra Kesuma menyayangkan potensi ekspor produk Indonesia ke Jepang yang terhambat karena birokrasi. Meski Indonesia adalah produsen pisang terbesar ke-3 di dunia, Jepang memilih impor melalui Singapura. Singapura sendiri mengimpor pisang dari Indonesia.
Masih banyak potensi yang bisa diangkat Indonesia dalam ekspor-impor maupun investasi dari Cina atau Jepang. Mudah-mudahan webinar ini bisa meningkatkan pengetahuan dan keilmuan kita. HI hebat!