Lokakarya Kurikulum Jurusan HI: Bersiap Menghadapi Model Pendidikan 4.0

Untuk memperkuat sistem dan model pembelajaran di Jurusan Hubungan Internasional, Gugus Kendali Mutu (GKM) jurusan mengadakan lokakarya kurikulum pada hari Selasa, 29 Oktober 2019, di Libero Café. Lokakarya ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Bapak Tri Nugroho Adi, M.Si dari internal selaku perwakilan dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran Penjaminan Mutu (LPPPM) Universitas Jenderal Soedirman, dan Ibu Baiq Wardhani, Ph.D dari eksternal selaku perwakilan dari Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional indonesia (AIHII).

Lokakarya ini dibuka oleh Wakil Dekan II FISIP Dr. Wahyuningrat mewakili Dekan yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Wadek II memberikan apresiasi yang besar kepada para pembicara dan Jurusan HI, serta alumni HI yang telah memasuki kementerian-kementerian favorit seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, dan lain sebagainya. Fakultas yakin bahwa jurusan ini mempunyai tenaga yang luar biasa untuk menghadirkan perubahan. Beliau menambahkan, kurikulum harus menjadi instrumen utama untuk bertanggung jawab pada publik sehingga bisa sejalan dengan profil lulusan/ alumni.

Pembicara pertama, Bapak Tri Nugroho Adi, M.Si. menyampaikan dasar perubahan kurikulum dari Kementerian Pendidikan Tinggi yang mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, kebijakan pemerintah, kebutuhan pengguna lulusan, evaluasi kurikulum yang sedang berjalan, dan pendidikan 4.0. Tambahan dari kementerian adalah fokus pada pendidikan 4.0. Caranya, kuliah memakai teknologi, seperti memakai Eldiru atau memakai telepon genggam di kelas. Dosen dilegalkan untuk memakai empat pertemuan dengan model pembelajaran jarak jauh. Perubahan kurikulum sangat penting karena kita tidak boleh memberikan ilmu yang tidak menjamin masa depan kerja mahasiswa.

Sementara itu, pembicara kedua, Ibu Baiq Wardhani, Ph.D lebih mengevaluasi kaitan antara visi-misi jurusan dengan kurikulum jurusan. Ibu Baiq menegaskan bahwa Jurusan HI harus memiliki perbedaan karakteristik dengan Jurusan HI di universitas lain. Jadi, jika kementerian atau perusahaan mencari profil lulusan dengan kemampuan tertentu, maka lulusan Jurusan HI dari Universitas Jenderal Soedirman yang dicari. Oleh karena itu, Jurusan HI harus memperbaiki beberapa hal, seperti profil lulusan, deskripsi kemampuan profil lulusan, serta penyesuaian mata kuliah yang ditawarkan dengan visi-misi universitas, fakultas, dan jurusan.

Semoga kurikulum baru Jurusan HI merupakan kurikulum yang mampu beradaptasi dengan tren saat ini dan mampu memaksimalkan pendidikan 4.0. HI hebat!

buy project professional 2019