KKL (Kuliah Kerja Lapangan) merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional pada semester 6. Mata kuliah ini akan memberikan wawasan dan pengalaman praktis pada mahasiswa yang selama ini berkutat dengan literarur dan perkuliahan yang bersifat teoritik di dalam kelas. Pelepasan KKL oleh Dekan FISIP, didampingi utusan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Ismail Sumitro (Dari Seksi Penanganan dan Pengelolaan Sampah DLH) berlangsung di Aula FISIP pada hari Jumat, 6 Maret 2020. Dalam hal ini Bapak Ismail Sumitro juga berkenan mengisi sesi pembekalan tentang pengelolaan sampah di desa, setelah minggu sebelumnya mahasiswa mendapat pembekalan mengenai Desa Program Iklim oleh Ibu Catur Hadik Setyowati,ST yang merupakan Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan Analisis Lingkungan Hidup.
KKL Jurusan HI tahun ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH)Kabupaten Banyumas terutama Seksi Penanganan dan Pengelolaan Sampah serta Seksi Pengembangan Teknologi dan Analisis Lingkungan Hidup. KKL kali ini mengususng tema besar tentang Pengelolaan sampah dan Desa Program Iklim (Proklim). Pemilihan tema tersebut didasarkan pada perlunya mahasiswa memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah lingkungan hidup di sekitarnya, belajar dan menularkan pengetahuan dalam pengelolaan sampah serta membantu masyarakat menyiapkan diri menghadapi perubahan iklim dengan berbagai tindakan positif dalam kerangka pogram iklim yang dipandu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti program ini sekitar 70 orang dan terbagi dalam 4 desa yang direkomendasikan oleh DLH dengan radius yang tidak terlalu jauh dari lingkungan kampus mengingat mahasiswa masih harus beraktivitas dengan perkuliahan rutin serta cuaca yang sedang musim penghujan. Desa yang menjadi lokasi pembelajaran sekaligus pembinaan adalah Desa Pandak (Kecamatan Baturraden), Desa Kotayasa (Kecamatan Sumbang), Desa Pasir Wetan (Kecamatan Karanglewas), serta Desa Kedondong (Kecamatan Sokaraja). Sementara itu mahasiswa juga diturunkan ke desa yang sudah meraih peringkat nasional kategori madya dan utama untuk Desa Program Iklim yaitu Kelurahan Mersi (Kecamatan Purwokerto Timur), Desa Sambeng Wetan (Kecamatan Kembaran) dan Desa Langgongsari (Kecamatan Cilongok). Mahasiswa mempelajari dan melakukan dokumentasi di tiga desa tersebut untuk dapat ditularkan sebagai percontohan bagi desa lainnya.
Selain di tingkat desa,sekelompok mahasiswa juga ditugaskan untuk aktif menyebarkan program-program yang berhubungan dengan penanganan sampah dan kesiapan menghadapi perubahan iklim melalui kampanye baik dengan media gambar, orasi maupun media sosial, selain itu juga menyelenggarakan kegiatan akademik berupa seminar atau diskusi ilmiah tentang lingkungan hidup yang akan dihadiri oleh narasumber ahli maupun praktisi. Riset di lingkungan kampus juga dilaksanakan untuk mengidentifikasi permasalahan lingkunga hidup di lingkungan terdekat.
Metode KKL yang seperti dilakukan oleh Jurusan Hubungan Internasional ini berharap agar mahasiswa memiliki kepekaan pada masalah yang dihadapi masyarakat, mampu menjalin kerja sama dengan institusi lain dan masyarakat desa, mampu mengidentifikasi permasalahan dan mencari alternatif solusinya serta memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat desa dengan segala dinamikanya serta berlatih mengelola sebuah proyek, mengelola sumber daya, mengelola waktu dan menjalankan program sesuai target.
HI hebat!