Pertemuan Kelompok Epistemik untuk Kajian Global Civil Societies and Non-Traditional Issues ke-2 di Purwokerto
Pertemuan kedua Kelompok Epistemik untuk Kajian Global Civil Societies and Non-Traditional Issues dalam studi Hubungan Internasional di Indonesia telah dilakukan di Purwokerto pada tanggal 6-7 Oktober 2017 dengan Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman sebagai tuan rumahnya. Kelompok epistemik ini dibentuk pada Februari 2017 pada pertemuan yang dilakukan di Bandung, diseleranggarakan oleh Jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan. Dari pertemuan pertama ini pula telah dipilih koordinator kelompok yakni Bapak Ade Marup Wirasenjaya dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan sekretaris Ibu Sylvia Yazid dari Universitas Katolik Parahyangan.
Kelompok epistemik yang beranggotakan sejumlah dosen Hubungan Internasional dari berbagai universitas di Indonesia ini memiliki tujuan utama untuk menjawab tantangan baru dalam perkembangan keilmuan hubungan internasional. Khususnya, kelompok ini ingin mengembangkan penelitian di isu-isu non-tradisional seperti serta penelitian dan kerjasama dengan kelompok masyarakat sipil. Disamping itu, kelompok epistemik ini secara khusus akan melakukan pengembangan kurikulum perkuliahan tentang masyarakat sipil global di jurusan hubungan internasional serta memproduksi bahan ajar untuk kebutuhan pendidikan disamping karya akademis lainnya dalam bentuk working paper, book chapters maupun publikasi jurnal.

Agenda pertemuan di Purwokerto ini meliputi Workshop Penulisan Proposal Penelitian dan Pengabdian yang difasilitasi Dr Tyas Retno Wulan dan Dr. Ir. Wiludjeng Trisasiwi, serta pemantapan organisasi dan penyusunan rencana dan jadwal kegiatan untuk ke depannya. Acara dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Bapak Dr. Joko Santoso. Turut berpartisipasi dalam pertemuan ini adalah koordinator Ade Marup Wirasenjaya (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Muhammad Fathoni dan Nyaman Agung (Universitas Peradaban), Putu Agung Nara Indra Prima Setya (Universitas Katolik Parahyangan), serta sejumlah dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman.

Dalam hal ini, yang penting bagi pereviu adalah masalah penelitian, urgensi, dan peta jalan penelitian; rekam jejak peneliti; serta potensi tercapainya luaran, baik itu dalam bentuk temuan baru maupun publikasi seperti bahan ajar, model/ kebijakan, HKI, dan lain sebagainya.
Dalam rangka sosialisasi ASEAN kepada masyarakat, Kementerian Luar Negeri Direktorat Jenderal ASEAN menyelenggarakan Pameran Diplomasi di Kasepuhan Cirebon. Acara yang dimulai pada tanggal 5 September 2017 tersebut dimulai dengan Pembukaan Pameran Diplomasi oleh Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat. Dalam acara tersebut Dirjen ASEAN Bapak Jose Tavares tidak dapat menghadiri acara karena harus melakukan kunjungan ke Myanmar dalam rangka mengatasi krisis Myanmar.
Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Strategi Indonesia Dalam Menghadapi ‘Cyberterrorism’: Tantangan dan Prospek di Era Digital” yang diadakan pada hari Selasa, 5 September 2017 pukul 08.00 WIB.