UNSOED Luncurkan Aplikasi Android Jurusan Hubungan Internasional

Untuk memenangkan suatu persaingan di era global seperti saat ini, penguasaan teknologi dan informasi menjadi sangatlah penting. Oleh karena itu, dalam Seminar Nasional berjudul Strategi Indonesia dalam Menghadapi Serangan Cyberterrorism: Tantangan dan Prospek di Era Digital, Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) meluncurkan aplikasi android Jurusan Hubungan Internasional.

Ketua Jurusan Hubungan Internasional FISIP UNSOED Muhammad Yamin mengatakan, aplikasi android itu dapat diunduh di Playstore dengan nama HI Unsoed Update”.

“Nantinya aplikasi ini untuk mempermudah mahasiswa dalam melihat jadwal perkuliahan, dan tugas-tugas yang diberikan dosen serta berbagai fungsi lain yang ditujukan untuk mempermudah perkuliahan mahasiswa di era digital sekarang ini”, ungkapnya di Purwokerto, Selasa (5/9/2017).

Selain itu, dengan diluncurkan aplikasi android tersebut, lanjutnya, Jurusan Hubungan Internasional berupaya memberikan gambaran untuk bertarung dalam kerasnya era persaingan global baik sebagai institusi penyelenggara kurikulum pendidikan tinggi maupun sebagai bagian dari bisnis pendidikan tinggi.

“Oleh karenanya kami dari Jurusan Hubungan Internasional tidak ingin ketinggalan dalam pesaingan memperebutkan informasi yang hari demi hari semakin terbuka, transparan, berkembang dan semakin kompleks. Guna menghadirkan komunikasi bagi civitas akademika di HI UNSOED baik bagi mahasiswa aktif maupun alumni”, terang Muhammad Yamin.

Meskipun telah diluncurkan, Muhammad Yami mengakui aplikasi tersebut belum sempurna dan masih terus dikembangkan.

“Melalui aplikasi itu kami akan mampu memperkuat jalinan komunikasi antara mahasiswa, dosen dan alumni di Jurusan HI UNSOED, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari era persaingan global yang semakin kompetitif”, imbuhnya.

Sumber: rri.co.id.

Seminar Nasional Dunia Siber Mendatangkan Kolonel Sus Dr. Rudy A. G. Gultom dari Lemhanas RI

Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Strategi Indonesia Dalam Menghadapi ‘Cyberterrorism’: Tantangan dan Prospek di Era Digital” yang diadakan pada hari Selasa, 5 September 2017 pukul 08.00 WIB.

Menghadirkan Kolonel Sus Dr. Ir. Rudy Gultom, M.Sc. (Kepala Sub-Direktorat Regional – Direktorat Studi Internasional LEMHAMNAS RI) sebagai narasumber, seminar nasional ini bertempat di Auditorium Gedung Roediro Lt.2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Acara ini menghadirkan pula Tanti Nurgiyanti, S.IP., M.A sebagai staf pengajar Hubungan Internasional Universitas Respati Yogyakarta dan didampingi oleh Arief Bakhtiar Darmawan, S.IP., M.A sebagai moderator.

Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Jurusan Hubungan Internasional Universitas Respati Yogyakarta. Penyelenggaraannya ditujukan sebagai sosialisasi bagi mahasiswa mengenai tantangan dan prospek yang dihadapi Indonesia di era modern, yakni era yang menempatkan dunia digital sebagai pusat pembelajaran dan perkembangan baru. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 mahasiswa dan peserta. Seminar nasional kali ini juga disertai dengan hiburan musik yang ditampilkan oleh mahasiswa Jurusan HI UNSOED.

Seminar bertema dunia siber merupakan bagian dari respon Jurusan HI atas isu kontemporer dunia saat ini. Pada tahun 1990 dan 2000, menurut Fortune, lima perusahaan terbesar di dunia diduduki oleh perusahaan minyak dan motor seperti General Motors, Ford Motor, Exxon, International Business Machines/ Wal Mart Stores, dan General Electric. Namun, pada tahun 2017, menurut data The Economist, lima perusahaan terbesar saat ini adalah Google, Amazon, Apple, Facebook, dan Microsoft. Kelimanya adalah raksasa teknologi. Data telah mendominasi dunia saat ini.

Bersamaan dengan kegiatan ini, Ketua Jurusan HI Muhammad Yamin juga memaparkan launching aplikasi android Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman yang dapat diunduh di Playstore dengan nama “HI Unsoed Update”. Aplikasi ini nantinya akan memudahkan mahasiswa dalam melihat jadwal perkuliahan, tugas-tugas yang diberikan dosen, dan berbagai fungsi lain yang ditujukan untuk mempermudah perkuliahan mahasiswa di era digital saat ini.

HI hebat!

Peluncuran Laman SETNAS ASEAN

Pada tanggal 30-31 Agustus 2017, Sekretariat Nasional ASEAN mengundang akademisi dan birokrat dalam peluncuran situs sekretariat nasional ASEAN. Acara ini dibuka oleh Sekjen Kementerian Luar Negeri Mayerfas. Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Kemlu Mayerfas melakukan penekanan tombol tanda peluncuran laman Setnas ASEAN–Indonesia secara resmi.

Laman Setnas ini merupakan salah satu wujud implementasi dari tugas dan fungsi Setnas ASEAN sesuai Keppres No. 23 Tahun 2012, antara lain (a) menjadi penyimpan informasi mengenai semua urusan ASEAN pada tingkat nasional dan (b) memajukan identitas dan kesadaran ASEAN pada tingkat nasional. Laman Setnas ASEAN–Indonesia (setnas-asean.id) menjadi sarana komunikasi, sosialisasi, edukasi, dan advokasi tentang ASEAN diantara Kementerian/ Lembaga anggota Setnas ASEAN–Indonesia dan masyarakat umum.

Adapun dalam kesempatan tersebut, salah satu Dosen Jurusan Hubungan Internasional Dr. Agus Haryanto, M.Si menghadiri acara tersebut sekaligus memberikan sumbangsih pemikiran berupa makalah yang diterima oleh kementerian luar negeri. Adapun makalah yang ditulis oleh Dr. Agus Haryanto,M.Si berjudul Kerja Sama ASEAN dalam Penanganan Kejahatan Transnasional: Studi Kasus Narkoba.

Selain peluncuran situs seknas, pada tanggal 31 Agustus juga diselenggarakan Coaching Clinic pembuatan Proposal ASEAN Trust Fund. Acara ini dihadiri langsung oleh perwakilan Sekretariat ASEAN. Dalam acara ini, peserta diberi penjelasan mengenai bagaimana mekanisme mengakses dana ASEAN Trust Fund, termasuk bagaimana kriteria proposal yang diterima.

“Breakfast Talk” bersama Kapolsek Purwokerto Utara

Pada hari Senin pagi, 28 Agustus 2017, sekitar pukul 08.30 WIB, Jurusan Hubungan Internasional (HI) menerima tamu Kapolsek Purwokerto Utara Elvis Tellu beserta jajarannya di kantor jurusan HI. Kapolsek Elvis Tellu dan tim diterima oleh Dr. Agus Haryanto, Arief Bakhtiar D., M.A., dan Maiza Ash-Shafikh, M.A. selaku staf pengajar Jurusan HI.

Kunjungan tersebut dalam rangka breakfast talk atau diskusi mengenai kerja sama kepolisian dengan masyarakat, terutama dalam menghadapi integrasi ASEAN di masa depan. Pertemuan pagi itu juga membahas mengenai isu-isu terkini, seperti persoalan peredaran narkoba, ketertiban lalu lintas, serta pesan dan kesan Kapolsek Elvis terhadap mahasiswa-mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED).

Sebagai kenang-kenangan dan rasa terima kasih, Jurusan HI memberikan buku Diplomasi Indonesia: Realitas dan Prospek untuk Kapolsek Elvis Tellu dan jajarannya. Jurusan HI berharap pertemuan kalangan akademis dan pihak kepolisian terus menghasilkan kerja sama yang baik demi kemajuan dan keamanan para mahasiswa dan masyarakat di sekitar UNSOED.

HI hebat!

 

Perkenalan Jurusan HI dan Mahasiswa Baru dalam PKK FISIP 2017

Jurusan Hubungan Internasional (HI) UNSOED berpartisipasi dalam Panitia Keakraban Kampus (PKK) UNSOED 2017. PKK merupakan kegiatan yang diadakan rutin tiap tahun untuk menyambut mahasiswa baru. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa FISIP.

Tim jurusan HI mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan HI pada hari Jumat, 25 Agustus 2017. Dalam PKK yang dimulai pada pukul 13.00, tim jurusan HI mendapatkan kesempatan untuk menyambut dan berkenalan dengan mahasiswa baru. Kepala Jurusan HI Muhammad Yamin menyampaikan garis besar mengenai jurusan HI, kurikulum-kurikulum yang tersedia di dalamnya, serta prestasi-prestasi dan kegiatan mahasiswa HI dalam ajang nasional maupun internasional.

Selanjutnya, dosen-dosen HI mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan diri satu per satu. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai dosen pembimbing akademik dan cara pengisian KRS untuk mahasiswa baru.

HI hebat!

Partisipasi Jurusan HI dalam PKKM UNSOED 2017

Universitas Jenderal Soedirman mengadakan Pengembangan Karakter dan Kepribadian Mahasiswa (PKKM) pada tanggal 23-24 Agustus 2017. Jurusan Hubungan Internasional (HI) mengirimkan lima dosen untuk menjadi pelatih dalam PKKM UNSOED 2017. Kelima dosen tersebut adalah Muhammad Yamin, Agus Haryanto, Sri Wijayanti, Nurul Azizah Zayzda, dan Arief Bakhtiar D. Masing-masing pelatih (trainer) ditemani oleh satu orang pendamping (co-trainer).

Pada hari pertama, 23 Agustus 2017, para pelatih menyampaikan materi seputar Visi UNSOED 2034 serta pentingnya hardskills dan softskills. Tujuannya adalah agar mahasiswa baru memahami arah kerja universitas ke depan dan menggali kemampuan yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan kampus maupun kehidupan sehari-hari.

Pada hari kedua, 24 Agustus 2017, para pelatih menyampaikan mengenai cita-cita dan tujuan hidup. Juga disampaikan mengenai strategi dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup tersebut. Para pelatih juga menyampaikan materi bela negara dan wawasan kebangsaan dalam bentuk diskusi kelompok.

Secara umum, PKKM UNSOED 2017 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik berjalan cukup lancar dan cukup santai. Para mahasiswa baru berharap bahwa PKKM ini membuat mereka semakin mengenal lingkungan kampus dan menambah wawasan mereka dalam kehidupan di kampus UNSOED tercinta.

HI hebat!

FGD Riset Institusi “Collaborative E-Government” Desa Melung

Pembicara Kades MelungPada tanggal 21 Agustus 2017, Tim Riset Institusi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengadakan forum good discussion (FGD) di Red Chili Resto. FGD kali ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Riset Institusi UNSOED yang berjudul Penerapan Model Collaborative E-Government di Desa Melung, Kabupaten Banyumas, dalam Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat berdasarkan Kerangka Kerja Sustainable Development Goals.

FGD tersebut dihadiri oleh para dosen Jurusan HI sebagai penggagas penelitian dan FGD, Slamet Rosyadi sebagai fasilitator akademisi UNSOED, Subiarto sebagai perwakilan dari PT. Telkom wilayah Purwokerto, Sri Sunarsih sebagai perwakilan dari BAPPEDA, Khaerudin selaku Kepala Desa Melung, Budi Satrio selaku mantan Kepala Desa Melung yang menginisiasi e-government, serta tokoh masyarakat dan perangkat Desa Melung lainnya.

FGD mengenai collaborative e-government memberikan beberapa kesimpulan. Pertama, saat ini, semua lapisan masyarakat dari beragam profesi perlu meningkatkan pengetahuan tentang teknologi. Dengan kemajuan yang cepat ini, para perangkat desa harus turut berbenah untuk mewujudkan layanan publik yang efektif, transparan, dan akuntabel. Begitu pula para akademisi, yang dituntut untuk aktif dalam mewujudkann pemerintahan-el yang baik. Dalam konteks ini, bahkan akademisi kampus yang berbasis sosial-politik seperti Jurusan HI pun berusaha untuk membuat aplikasi berbasis ilmu pasti seperti teknologi informasi untuk bersama-sama meningkatkan kemajuan desa.Pemaparan Riset

Kedua, Desa Melung telah memiliki ide dan telah berusaha untuk menuju ke arah pemerintahan-el yang ideal. Untuk menuju ke arah itu, desa membutuhkan pendamping atau pembimbing yang dapat melatih dan meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam bidang teknologi informasi. Masyarakat membutuhkan keahlian untuk membuka peluang di era global. Bersamaan dengan itu, Telkom, BAPPEDA, dan UNSOED memiliki komitmen dan siap mendukung langkah-langkah ke arah kemajuan desa, baik itu melalui fasilitas pelatihan, pameran, dana CSR (social responsibility), serta perluasan jaringan optik.Pembicara Slamet Rosyadi

Ketiga, baik akademisi, BUMN, dan pemerintah terus mengharapkan Desa Melung memiliki kemajuan yang signifikan ke depan, karena program pemerintahan-el ini telah diimulai sejak tahun 2013 dan akan semakin penting bagi pelayanan publik dan hak masyarakat akan informasi. Seperti yang dikatakan Slamet Rosyadi, desa harus memiiki mimpi besar. Perangkat desa mesti bergerak menyesuaikan zaman. Modern bukan berarti fisik, melainkan pola pikir.

HI hebat!

Literatur dari Kedutaan Besar Amerika Serikat

IMG_9189Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman menerima bantuan literatur berupa buku dari perpustakaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Pemberian ini dalam rangka kegiatan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk merapikan literatur perpustakaannya.

HI UNSOED mengucapkan terima kasih atas bantuan buku-buku yang diberikan dan berharap literatur-literatur tersebut akan berguna bagi aktivitas mengajar di Jurusan HI UNSOED, baik untuk para dosen maupun para mahasiswa yang berminat tentang tema-tema literatur tersebut.

Inilah daftar beberapa buku literatur dari Kedutaan Besar Amerika Serikat:

  1. Race and Culture in the Classroom: Teaching and Learning through Multicultural Education
  2. State of the World 2010: Transforming Cultures from Consumerism to Sustainability
  3. The Race between Education and Technology
  4. Global Energy Innovation: Why America Must Lead
  5. Mediated: How the Media Shapes Your Wolrd and the Way You Live in It
  6. The Politics of Women’s Right
  7. Ethical Journalism
  8. Mining Environmental Policy: Comparing Indonesia and the USA
  9. Global Journalism Ethics
  10. Globalism: The New Market Ideology
  11. The Political Economy of Media: Enduring Issues, Emerging DIlemmas
  12. Crazy Like A Fox: The Inside Story of How Fox News beat CNN
  13. Terrorism and Homeland Security
  14. Guide to Sustainable Development and Enviromental Policy
  15. Sea Change: Pacific Asia as the New World Industrial Center

Perwakilan Dosen dan Mahasiwa Ziarah ke Makam (Alm.) Achmad Sururi

2017-08-02-PHOTO-00004589Pada tanggal 2 Agustus 2017, perwakilan dosen dan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) mengunjungi keluarga dan makam almarhum Achmad Sururi di Kabupaten Slawi, Jawa Tengah. Achmad Sururi atau yang akrab disapa “Mas Uyik” merupakan dosen Jurusan HI UNSOED yang meninggal bulan Maret 2017 di tengah upaya beliau menempuh program doktoral di Universitas Padjajaran.

Berangkat bersama pada pukul 11.30 dari kantor Jurusan HI, perwakilan dosen dan mahasiswa ditemui oleh Mbak Aida yang merupakan istri dari almarhum Achmad Sururi di rumah beliau. Acara silaturahim di rumah kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke makam untuk mendoakan almarhum Achmad Sururi.

Semoga dengan demikian silaturahim ini dapat terus terjaga.

HI hebat!

Dosen Jurusan HI Mengawal KKN UNSOED

IMG_9145 Empat dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menjadi dosen pembimbing lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNSOED. Empat dosen tersebut adalah Dr. Agus Haryanto, Nurul Azizah Zayda, M.A., Sri Wijayanti, M.Si., Ayusia Sabhita, M.Soc.Sc. KKN UNSOED merupakan program universitas yang berlangsung dari 25 Juli sampai 28 Agustus 2017.

Keempat dosen tersebut membimbing para mahasiswa KKN UNSOED di wilayah Jawa Tengah, seperti Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dr. Agus Haryanto menjadi dosen pembimbing lapangan KKN di Desa Wanareja, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Nurul Azizah Zayda, M.A. menjadi dosen pembimbing lapangan KKN di Desa Gondang, Kecamatan Watumalang, Wonosobo. Sri Wijayanti, M.Si. menjadi dosen pembimbing lapangan KKN di Desa Ngadikusuman, Kecamatan Kretek, Wonosobo. Sementara Ayusia Sabhita Kusuma, M.Soc.Sc. menjadi dosen pembibing lapangan KKN di Desa Mergosari, Kecamatan Sukoharjo.

Dalam KKN yang berlangsung sekitar sebulan tersebut, keempat dosen tersebut wajib melakukan kunjungan ke desa KKN. Untuk unit mahasiswa yang dibimbing Dr. Agus Haryanto, dosen wajib datang minimal tiga kali. Sementara itu, untuk unit mahasiswa yang dibimbing oleh Nurul Azizah Zayda, M.A., Sri Wijayanti, M.Si., dan Ayusia Sabhita, M.Soc.Sc, dosen wajib datang minimal lima kali.

Perbedaan di atas berkaitan dengan tema KKN yang berbeda. Program KKN di Wonosobo yang dilaksanakan di bawah bimbingan Nurul Azizah Zayda, M.A., Sri Wijayanti, M.Si., dan Ayusia Sabhita, M.Soc.Sc merupakan KKN Tematik Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi). Program ini diikuti 93 mahasiswa di 10 desa dan merupakan program kerja sama antara Pusat Penelitian Gender dan Anak, Migrant Care, dan Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU). Program utama dari kerja sama tersebut adalah menciptakan desa yang peduli terhadap buruh migran.IMG_9146

Kunjungan pertama yang telah dilaksanakan oleh keempat dosen pembimbing adalah pelepasan mahasiswa di desa KKN. Sementara kunjungan kedua yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat merupakan kunjungan untuk pemantapan program dan pengawasan.

Semoga HI dapat terus memberikan manfaat bagi kemajuan UNSOED dan masyarakat di sekitarnya sesuai dengan visi UNSOED.

HI hebat!